Yuk, Kenali Perbedaan Sakit Gondok dan Gondongan
Namanya memang terdengar mirip, bahkan bagi yang tidak paham akan menganggap bahwa penyakit ini adalah sama. Selain dari nama yang mirip, gejala yang muncul pun juga mirip, yaitu pembesaran kelenjar di bagian leher, namun penyakit gondok dan gondongan sangatlah berbeda.
Penyakit gondok disebut juga dengan goiter. Penyebab penyakit gondok adalah karena adanya gangguan hormon tiroid dan biasanya memicu pembengkakan di leher. Sementara itu, gondongan dipicu oleh virus dan menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada kelenjar air ludah (parotis).
Kaum wanita adalah yang paling sering mengalami gangguan tiroid. Namun untuk berat-ringannya penyakit ini ditentukan oleh ukuran pembesaran kelenjar tiroid dan gangguan produksi hormonnya.
Menurut dr Suharko Soebardi, SpPD, dalam acara konferensi pers Jakarta Endokrin Meeting dan Jakarta Diabetes Meeting, Rabu (8/6/2011) di Jakarta yang dikutip dari laman TribunNews, pembesaran kelenjar tiroid di leher bisa disebabkan oleh adanya tumor jinak akibat gangguan pada hormon tiroid. Benjolan ini juga bisa menjadi kanker dan harus diangkat.
Sementara dalam buku Family Health Book Mayo Clinic disebutkan bahwa goiter atau gondok adalah istilah umum untuk kelenjar tiroid yang membesar. Pembesaran ini mungkin hanya berupa benjolan setempat atau pembengkakan kedua lobus kelenjar tiroid. Ada beragam penyebab pembengkakan kelenjar tiroid, mulai dari gangguan autoimun hingga penyebab yang paling umum, yakni kekurangan zat yodium.
Sementara itu, penyebab penyakit parotitis epidemika, atau oleh awam biasa disebut gondongan adalah dipicu oleh infeksi virus. Penyakit gondongan menular dan bisa diderita oleh pasien dari berbagai kelompok umur. Gejala gondongan hampir mirip dengan gejala penyakit flu (flu like syndrome) seperti demam, nyeri otot, atau pusing.
Menurut dr Suharko, penularan penyakit gondongan sama dengan penyakit mata, bisa lewat udara atau kontak langsung dengan pasien.
Orang yang terkena gondongan sudah dapat menularkannya kepada orang lain sehari sebelum gejalanya muncul, bahkan menjadi sangat menular 3 hari berikutnya dan daya tular akan menurun sejalan dengan meredanya pembengkakan.
Karena penyebab sakit gondongan adalah virus, maka sakit gondongan bisa sembuh sendiri. Biasanya penyakit gondongan akan sembuh tidak lebih 2 minggu. Yang perlu dilakukan ketika seseornag terkena penyakit gondongan adalah meningkatkan daya tahan tubuh karena jika sistem imun lemah, maka tubuh mudah ditumpangi infeksi lain, termasuk kuman.
Menurut literatur, ada sekitar seperempat remaja pria belasan tahun dan pria dewasa yang pernah terserang gondongan mengalami peradangan pada testisnya (orkitis). Dokter bisa mendiagnosis gondongan apabila menemukan adanya virus gondongan di air liur atau menemukan adanya peningkatan produksi antibodi gondongan dalam darah. Akan tetapi, pemeriksaan seperti ini jarang sekali diperlukan.