Rukun Puasa Ramadhan
Puasa adalah salah satu rukun Islam. Karena itu, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi setiap umat muslim di dunia. Namun berpuasa di bulan suci Ramadhan tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus. Seseorang yang berpuasa haruslah mengetahui syarat wajib dan syarat sahnya puasa. Selain itu, juga haruslah mengetahui rukun puasa.
Rukun Puasa
Pada hakekatnya, puasa merupakan ibadah yang sederhana. Karena dalam puasa hanya ada dua rukun puasa saja, yaitu niat dan menahan diri.
1. Niat
Niat puasa wajib (Ramadhan) haruslah dilakukan pada malam hari, tidak pada pagi harinya. Artinya, pada malam harinya, dalam hati kita masing-masing telang ingat bermaksud atau telah terdetik bahwa, aku besok akan berpuasa wajib Ramadhan karena Allah. Adapun untuk puasa sunnah maka boleh berniat pada pagi harinya.
Adapun dalil yang menjelaskan niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari adalah sabda Nabi Muhammad s.a.w, sebagai berikut:
مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu fajar, maka ia tidak berpuasa. (Hadits Shahih riwayat Abu Daud: 2098, al-Tirmidz: 662, dan al-Nasa’i:2293).
2. Menahan diri dari yang membatalkan puasa
Orang yang berpuasa diharuskan menahan diri makan dan minum. Juga terhadap apa yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an yang berbunyi:
فَاْلئَنَ باَشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلاَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلاَسْوَدِ مِنَ اْلفَجْرِ ثُمَّ اَتِّمُوْا الصِّيَامَ اِلَى اللَّيْلِ
“…maka sekarang campurilah, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba…” (QS. al-Baqarah, 2: 187)