Gangguan Kehamilan yang Perlu Calon Ibu Waspadai
Berbagai gejala gangguan selama masa kehamilan bisa saja terjadi. Mulai dari gejala yang ringan hingga yang serius pun bisa saja dialami calon ibu. Namun, tidak ada salahnya bila calon ibu lebih jeli mengamati gejala-gejala kehamilan yang tidak wajar. Di mana gejala tersebut bisa saja memberikan resiko berat pada masa kehamilan.
Seperti yang dikatakan oleh Yasmin, dokter spesialis kandungan RSKIA Sadewa, gejala kehamilan yang perlu dipantau pada setiap trimester memiliki penyulit berbeda-beda. “Pada trimester awal biasanya mual dan muntah, ini jangan sampai dibiarkan karena bisa memicu dehidrasi,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, Kamis (11/10/2012) di kantornya.
Lebih lanjut, dokter kandungan asal Kulonprogo ini mengatakan gejala flek yang kadang masih selalu dianggap wajar bila terjadi secara periodik dapat mengindikasikan ada pengelupasan plasenta. Yasmini menegaskan bila hal ini terjadi maka akan mengakibat kehamilan yang beresiko.
“Pendarahan atau flek merupakan gejala-gejala ke arah keguguran. Pada trimester awal keguguran ini bisa dipertahankan, tapi bila terjadi secara terus-menerus bisa membahayakan ibu,” imbuhnya.
Ada banyak hal yang dapat mengakibatkan pendarahan. Yasmini menuturkan bisa juga terjadi karena letak plasenta yang menutup jalan lahir.
“Plasenta ini terlepas dari tempat yang seharusnya. Bisa karena efek trauma atau ibu-ibu dengan tensi yang tinggi, ini bisa membuat pendarahan terjadi,” bebernya.
Gejala lain yang sering dialami ibu hamil juga kram perut. Gejala ini memang wajar pada usia kehamilan tertentu. Namun, Yasmini menegaskan kram perut yang terjadi secara berkala dan disertai rasa nyeri dan flek perlu diwaspadai.
“Bila ada indikasi demikian, misal pada trimester awal dapat mengakibatkan keguguran. Sedangkan bila terjadi pada trimester kedua ke atas bisa mengakibatkan kelahiran prematur,” sambungnya.