Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Setiap orang pastinya menginginkan untuk mempunyai berat badan yang ideal. Berapakah berat badan yang ideal? Apakah tubuh yang kurus? Tubuh yang gemuk? Ataukah sesuai dengan jumlah berat badan yang kita inginkan, berapapun itu?
Untuk mengetahui berat badan yang ideal bisa kita lakukan dengan menggunakan metode penghitungan. Kita bisa menghitung berat badan ideal seseorang dari tinggi tubuh atau badannya.
Seperti yang dijelaskan oleh dokter Spesialis Gizi Klinik pada Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM, Dr. Fiastuti Witjaksono MS.SpGK, berat badan normal bisa diukur dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Berat Badan (BB) ideal.
Seperti yang diberitakan laman Okezone, “Berdasarkan IMT, berat badan dikatakan normal jika hasil pembagian berat badan dan tinggi badan kuadrat berada di angka 18,5-22,9,”ujar Dr. Fiastuti dalam diskusi bertema Resolusi “The New Healthy Me” di The Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2014).
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa kita harus mewaspadai jika angka IMT lebih dari 23. Hal ini karena bila angka IMT lebih dari 23 dapat tergolong berat badan berlebih dan obesitas.
“Berat badan ideal diukur dengan rumus tinggi badan dikurang 100 dikali 1 kg. Umumnya berat badan ideal idaman itu sekira 90 persen dari hasil penghitungan tersebut,”jelasnya.
Atau jika dirumuskan: (Tinggi Badan – 100) X 90%
Contoh: Anda punya tinggi badan 175 cm.
Maka untuk menghitung berat badan ideal Anda adalah (175 – 100) X 90% = 58,5 kg. Jadi berat badan ideal sobat adalah 67,5 kg
Penjelasan tambahan:
Kurus = jika berat badan sibat kurang 10% dari hasil perhitungan rumus.
Kelebihan berat badan (Overweight) = jika berat badan sobat lebih dari 10% sampai 20% hasil perhitungan rumus.
Kegemukan (Obesitas) = jika berat badan sobat melebihi 20% hasil perhitungan rumus.
Lebih lanjut, Dr. Fiastuti memperingatkan, bila hasil penghitungan lebih atau kurang dari angka rekomendasi tersebut, maka kita harus mewaspadainya, terutama jika menunjukkan obesitas.
Ketika seseorang mengalami obesitas, ini akan memicu berbagai penyakit seperti stroke, hipertensi, hiperkolesterol, diabetes, kanker dan penyakit jantung.