4 Kondisi yang Membuat Ibu Menyusui Harus Membatalkan Puasa
Selama tidak membahayakan kesehatan si ibu dan bayinya, maka puasa bagi ibu hamil boleh saja dilakukan. Karena hasil dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya tubuh wanita tidak banyak terpengaruh meski menyusui saat berpuasa.
Namun demikian, kondisi tubuh setiap orang tentunya berbeda-beda. Bila saat berpuasa nanti ternyata ibu mengalami gejala tidak wajar pada tubuhnya, maka ada baiknya bila ibu menyusui segera membatalkan dan menghentikan puasanya.
Kondisi yang Membuat Ibu Menyusui Harus Berhenti Puasa
Sebagaimana yang dikutip dari laman Baby Center, berikut ini adalah beberapa tanda dimana ibu hamil harus segera menghentikan ibada puasanya:
1. Dehidrasi dan merasa sangat kehausan
Selain akan mengurangi produksi ASI, dehidrasi atau rasa haus yang parah juga bisa membahayakan kondisi ibu. Bila hal ini terjadi, maka sebaiknya segera hentikan berpuasa dan minum air yang banyak. Untuk menjaga cairan tubuh terpenuhi, ibu juga bisa mengonsumsi buah dan sayur.
2. Urin berwarna gelap dan berbau tajam
Salah satu tanda tubuh kekurangan cairan adalah bila urin berwarna gelap dan berbau tajam. Ibu hamil tidak boleh mengabaikan tanda tersebut bila mengetahuinya, karena itu bisa berbahaya bagi kesehatan ibu dan juga produksi ASI. Saat ibu menyusi mengdapati adanya tanda seperti ini, maka sebaiknya ibu segera membatalkan puasa.
3. Merasa lesu, lemah, dan akan pingsan
Ketika ibu menemui adanya tanda-tanda seperti badan merasa lesu, lemah dan serasa akan pingsan, maka segeralah menghentikan puasa dan beristirahat. Jika tanda tersebut muncul, maka itu berarti tubuh ibu membutuhkan asupan energi dan nutrisi selama menyusui, jadi jangan dipaksakan untuk terus berpuasa. Lagipula, hal semacam ini juga bisa berpengaruh buruk terhadap produksi ASI dan juga kesehatan bayi.
4. Sakit kepala dan merasa sakit
Merasakan sakit pada beberapa bagian tubuh atau sakit kepala bisa jadi adalah pertanda kalau tubuh kekurangan cairan atau gangguan kesehatan lainnya. Bisa jadi sakit kepala yang ibu rasakan tersebut adalah karena mengonsumsi minuman yang mengandung kafein. Karena itu, sebaiknya ibu lebih memperhatikan lagi makanan yang dikonsumsi, khususnya saat makan sahur. Jika sakit kepala dan rasa sakit di bagian tubuh tidak juga kunjung hilang, maka ada baiknya bila ibu hentikan berpuasa.
Berpuasa dibulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap umat muslim di seluruh dunia. Namun bagi ibu hamil dan menyusui ada keistimewaan dimana ada keringanan bagi ibu menyusui. Pada kondisi tertentu, bila memang itu sekiranya akan membahayakan kesehatan ibu atau bayinya, maka ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Sebagai gantinya adalah ibu bisa mengganti puasanya di hari lain dengan cara qadha’. Jika ternyata tanda-tanda di atas tidak juga segera hilang meski ibu sudah berhenti berpuasa dan istirahat, sebaiknya ibu segera hubungi dokter.