Loading...

4 Cara Mudah Mencegah Pikun

Tips dan Cara Mencegah PikunPikun adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang terdiri dari kehilangan ingatan, gangguan penilaian, disorientasi dan perubahan tingkah laku, yang cukup akut untuk mengakibatkan kehilangan fungsi. Dalam dunia medis, pikun dikenal juga dengan istilah dimensia.

Meskipun kebanyakan orang yang lansia (lanjut usia atau orang tua) lebih rentan mengalami kepikunan, namun pikun bukanlah bagian dari proses penuaan secara normal. Pikun terjadi karena akibat dari adanya menurunnya fungsi otak, yang pada akhirnya mempengaruhi kegiatan sosial atau aktivitas keseharian. Jadi, bukan tidak mungkin bila orang yang masih muda pun bisa mengalami pikun.

Salah satu tanda dari orang yang pikun adalah sering lupa. Dan ini merupakan tanda atau gejala yang paling umum terjadi. Apakah anda juga mengalaminya? Bila ia, berarti anda juga sudah mulai pikun 🙂

Sebenarnya ada cara yang mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah pikun. Misalnya dengan belajar bahasa asing dan olahraga. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk mencegah pikun.

1. Belajar bahasa asing
Ketika kita bicara bahasa lain, otak secara aktif akan bekerja, demikian berdasarkan penelitian yang diterbitkan Journal of Neuroscience. Jadi, belajar dan berbicara dalam bahasa asing adalah cara mengasyikkan untuk mengurangi risiko demensia atau alzheimer.

Asosiasi Amerika dalam Bidang Ilmu Pengetahuan juga percaya bahwa orang yang bisa berbahasa bilingual bisa membantu menurunkan risiko Alzheimer hingga 4-5 tahun kemudian, dibandingkan orang yang hanya mengerti satu bahasa saja.

2. Jalan Kaki
Jalan kaki selain bisa membantu menurunkan berat badan, juga bisa membantu meningkatkan daya ingat. Jalan kaki dengan kecepatan sedang juga bisa membakar hingga 417 kalori. Pastinya, ini akan membuat tubuh tetap ramping dan bugar hingga anda lanjut usia.

Otak yang memiliki lebih cadangan kognitif serta lebih banyak fleksibilitas dan kontrol eksekutif dianggap mampu mengganti hilangnya neuron yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer yang merupakan penyebab pikun.

3. Diet Mediterania
Diet mediterania adalah istilah untuk cara diet yang diambil dari kebiasaan cara makan orang-orang dari negara-negara disekitar laut Mediterania. Diet mediterania dilakukan dengan cara mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar dalam porsi yang cukup banyak, serta kacang-kacangan, ikan dan minyak zaitun, lebih rendah risikonya terkena demensia.

Diet mediterania bisa membantu melindungi otak mengalami penuaan dengan mengurangi risiko demensia. Selain itu, diet mediterania juga bisa membantu orang tua menangkal risiko stroke. Demikian menurut penelitian dari University of Medical School di Exeter.

4. Minum Kopi
Studi yang dipublikasikan lewat Journal of Neuroinflammation ini dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah akan penyakit alzheimer. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat tersebut menunjukkan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kepikunan.

Dalam penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of North Dakota, AS, digunakan sebagai bahan percobaan, yaitu kelinci diberikan secangkir kopi setiap. Hasilnya, penghalang vital antara otak dan suplai darah utama pada kelinci dengan diet kaya lemak menjadi terlindungi.

Penghalang darah otak merupakan filter yang melindungi sistem saraf pusat dari bahan kimia, yang berpotensi membahayakan, beredar di aliran darah. Penelitian lain menunjukkan bahwa kadar tinggi dari kolesterol darah bisa membuat penghalang ini “bocor”. Hal ini membuat otak rentan terhadap kerusakan.

Setelah selama 12 minggu kelinci diberi diet tinggi kolesterol, penyekat darah otak pada kelinci yang diberi kafein jauh lebih utuh daripada kelinci yang tanpa kafein. Sebagai catatan, kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penyakit alzheimer.

Namun, dari hasil penelitian tersebut para peneliti menyatakan bahwa masih perlunya dilakukan riset lebih lanjut tentang efek kafein pada manusia.

Loading...
mencegah pikun, cara mencegah pikun

4 Cara Mudah Mencegah Pikun | chsa | 4.5